BERITA: Habiburrahman El-Shirazy

Pengantar Redaksi:
Tidak diragukan lagi kehadiran novel Ayat Ayat Cinta (2004) karya Habiburrahman El Shirazy dan kemudian filmnya empat tahun lalu sangat fenomenal. Novel disebut sebagai awal kebangkitan lagi apa yang disebut novel islami. Bahkan, filmnya menimbulkan histeria tersendiri bagi para penontonnya. Hanya dalam waktu sebulan lebih diputar di beberapa gedung bioskop di Jakarta saja, lebih dari 3 juta orang rela mengantre karcis untuk menonton kisah cinta ini.
Kang Abik—nama akrab Habiburrahman—berterus terang, novel-novelnya memang bertujuan untuk perkembangan Islam.
Berikut jawaban Kang Abik untuk pertanyaan yang diajukan para penggemarnya melalui e-mail khusus untuk rubrik Kompas Kita kali ini.
Obsesi terbesar apa yang Kang Abik belum capai setelah sukses mengangkat novel Ketika Cinta Bertasbih (KCB) ke layar lebar?
(Dadang Kurnia, Bandung)
Ada banyak obsesi besar yang belum saya capai, di antaranya saya ingin menulis karya yang dibaca oleh masyarakat dunia. Saya ingin karya saya difilmkan dan ditonton oleh masyarakat dunia. Film Ketika Cinta Bertasbih alhamdulillah sudah diputar di Hongkong dan Taiwan, dan akan diputar di Makau dan Australia. Tapi saya ingin film saya juga box office di Amerika, Eropa, dan belahan dunia lainnya. Itu di antara obsesi saya. Kalau Allah meridai, ya semoga bisa tercapai suatu saat. Amin.
Teman saya pernah berkomentar , tulisan Kang Abik kurang ramah pada wanita yang tidak mengenakan jilbab, wanita yang suka tertawa keras. Bagaimana Kang Abik menanggapi ini?
(Chusnul Khairuddin, Sleman)
Di beberapa novel saya, tokoh utamanya memang perempuan berjilbab. Misalnya di Ketika Cinta Bertasbih, tokoh utamanya di antaranya Anna Althafunnisa yang berjilbab. Itu wajar sebab dia mahasiswi S-2 Al Azhar University. Mengangkat tokoh utama perempuan berjilbab itu tidak berarti tidak ramah pada perempuan yang tidak berjilbab.
Saya mengangkat tokoh utama perempuan berjilbab di antaranya bertujuan supaya perempuan berjilbab yang minoritas di negeri ini dijaga hak- haknya sama dengan perempuan yang tidak berjilbab yang mayoritas. Sebab sering kali saya merasa kasihan setiap kali mendapat keluhan dari perempuan berjilbab yang diperlakukan kurang ramah, misalnya ketika bekerja di sebuah instansi atau perusahaan. Masih banyak perusahaan di Tanah Air ini yang melakukan diskriminasi terhadap perempuan berjilbab. Nasib kaum minoritas berjilbab inilah yang memang saya perjuangkan dalam beberapa tulisan saya.
Dalam menulis karya, saya hanya menawarkan etika dan moral yang baik. Namanya juga menawarkan, diterima alhamdulillah tidak diterima ya tidak masalah. Saya sampaikan, kaum perempuan, saya lebih suka memakai istilah perempuan daripada wanita, sebaiknya tidak tertawa ngakak, ini hanya penawaran etika atau sopan santun. Sebenarnya tidak hanya untuk kaum perempuan, kaum lelaki juga sama. Etika ini ada dalam hadis yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. Beliau memberi contoh untuk tidak tertawa terbahak-bahak. Sekali lagi hanya tawaran etika.
Apa yang Kang Abik harapkan dari buku/film ini untuk waktu-waktu yang akan datang, khususnya bagi kalangan remaja sebagai audience terbesar film Indonesia?
(Agusdewi HM, Cilandak, Jakarta)
Saya berharap bahwa buku dan film untuk remaja Indonesia ke depan semakin bergizi, digarap dengan penuh tanggung jawab, dan memberikan kontribusi bagi pembentukan karakter positif para remaja. Semoga.
Panjenengan sekarang termasuk sastrawan Indonesia yang diperhitungkan. Awal kemunculan panjenengan dengan novel Ayat Ayat Cinta ramai sekali menjadi perbincangan. Menurut beberapa kalangan, dunia kepenulisan termasuk popularitas penulisnya, ada masanya. Bagaimana menurut Kang Abik?
(Nirwondo el Naan, Ungaran, Jawa Tengah)
Banyak tema yang berjubel di pikiran untuk ditulis. Saya berusaha menulis yang pas dengan situasi dan kondisi, dalam bahasa ilmu balaghah-nya, yang muqtadhal hal. Dengan itu harapannya tidak ada kejenuhan bagi saya sendiri maupun pembaca.
Kang Abik, karya Anda dapat memberi inspirasi kepada generasi muda Islam untuk berbuat dan berperilaku sesuai petunjuk kitab suci Al Quran. Saran saya agar tokoh yang muncul dalam karya Anda lebih tinggi lagi jabatan atau statusnya daripada cuma penjual bakso/tempe. Alangkah baiknya bila sang tokoh adalah seorang presiden direktur atau general manager suatu perusahaan yang bertaraf internasional.
(Supriyo)
Kenapa yang saya angkat semacam penjual bakso dan tempe, sebab saya ingin orang tidak memandang sebelah mata pada profesi semacam penjual bakso dan tempe. Yang terpenting adalah jiwa enterpreneursip-nya dan kejujurannya dalam meraih rizki yang halal. Sungguh saya lebih bangga pada seorang pemuda yang berani tertatih-tatih berusaha dari nol dan terus berjuang sampai berhasil dengan tetap menjaga integritas moralnya daripada seorang anak muda yang jadi presiden direktur karena mewarisi perusahaan ayah atau kakeknya seperti di sinetron-sinetron itu.
Semoga suatu saat nanti saya bisa bikin novel seorang pembuat tempe yang memiliki pabrik tempe bertaraf internasional. Terima kasih Pak Supriyo atas usulannya.
Sekadar kritik dari saya sebagai penggemar novel Kang Abik juga filmnya. Kenapa ya, film KCB 2 hambar banget dilihatnya? Enggak ada geregetnya. Kalo untuk Film AAC & KCB 1, saya kasih jempol 2 tangan. Mohon maaf bila tdk berkenan.
(Djamhuri Abdul Karim, Ciledug, Tangerang)
Ketika gala premier KCB 2 tanggal 15 September lalu, mayoritas penonton dan kalangan wartawan justru bilang kalau KCB 2 lebih gereget. Mana yang benar? Allahu a`lam. Mungkin masalah selera atau mungkin perlu nonton lagi KCB 1 dan KCB 2 biar lebih mantap.
Saya tertarik dengan sastra. Kang Abik. bagaimana memulai untuk menulis ide, gagasan, yang dituangkan dalam sebuah cerita/karya….
(Budi Bahtiar, Bogor)
Begitu Mas Budi Bahtiar menangkap ide, peganglah erat-erat. Tulislah segera ide itu, jangan sampai lepas dan hilang. Setelah itu kembangkanlah ide itu supaya jadi alur cerita. Caranya, di antaranya dengan banyak bertanya pada diri sendiri seputar ide itu, dan diri sendiri pula yang menjawabnya. Setelah jadi alur cerita, hayati dan matangkan. Kalau sudah benar-benar yakin jalinan ceritanya mantap, segera tulis detil ceritanya. Tulislah dengan tanpa beban seperti kalau Mas Budi bercerita pada teman sambil ngangkring di warung kopi. Begitu kira-kira ringkasnya. Semoga berhasil, saya tunggu karyanya.
Kang Abik , media dakwah lewat novel memang fenomenal. mengena di hati kalangan muda. yang ane mau tanya apakah yang dinovelkan di dalam KCB itu kisah nyata? k
(Rahmat Suherman, Tangerang, Banten)
Sebagian inspirasi novel Ketika Cinta Bertasbih memang kehidupan nyata mahasiswa Indonesia di Cairo. Di antara mereka tidak sedikit yang kuliah sambil bekerja dan berwirausaha di sana. Ada yang kuliah sambil bikin tempe, ada yang bisnis restoran, ada yang jadi koki, ada yang sambil menerjemahkan buku dan lain sebagainya.
Bagaimana Kang Abik melihat fenomena menjamurnya tren penggunaan jilbab?
(Diana, Depok)
Saya senang jilbab semakin diterima dengan baik di Indonesia. Itu artinya, semakin banyak kaum perempuan yang menutup aurat dengan benar. Ketika kaum perempuan memiliki etika yang tinggi, maka akan diikuti oleh lahirnya generasi yang beretika tinggi. Itu hukum alamnya. Sebab, generasi itu lahir dari rahim kaum perempuan. Pesan saya untuk kaum perempuan yang mengenakan jilbab, bertakwalah kepada Allah di mana saja dan jagalah akhlak yang mulia.
Obsesi apa yang masih ingin dicapai Kang Abik ?
(Yulianto)
Menulis karya sastra sebanyak-banyaknya. Karya sastra yang dibaca dunia. Doanya.
Anda kerap mengangkat topik poligami dalam novel-novel Anda. Sebenarnya, apa yang membuat Anda tertarik mengangkat topik poligami tersebut?
(Adrian Hernando, Cirebon)
Tentang poligami hanya sedikit saya singgung dalam dua karya saya, yaitu Ayat Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih. Selain dua karya itu saya tidak menyinggung masalah poligami sama sekali. Dan sebenarnya novel Ayat Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih tema utamanya juga bukan poligami. Orang menanyakan masalah poligami kepada saya itu setelah tayangnya film Ayat Ayat Cinta yang oleh sutradaranya masalah poligami diperpanjang dan didramatisasi. Jadi kandungan novel dan filmnya berbeda, terutama dalam menyoroti poligami. Sebelum film itu tayang, ratusan kali saya bedah novel dan mengisi acara seminar tidak ada yang menanyakan poligami.
Dalam novel Ayat Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih saya sedikit menyinggung poligami dengan tujuan ingin mendudukkan masalah poligami yang sebenarnya dalam Islam. Poligami dalam Islam adalah rukhshah, suatu bentuk keringanan untuk menjawab problem kemanusiaan, bukan untuk menciptakan problem bagi manusia. Itu yang ingin saya sampaikan.
Bagaimana proses penemuan ide kreatif (inspirasi) sampai penulisannya sehingga selalu dapat menghasilkan tulisan yang berkualitas dan memenuhi selera pembaca yang senantiasa penasaran?
(Esty Ikasari, Pamulang)
Ide bisa datang dari mana saja. Bisa dari apa yang kita lihat dan kita dengar. Bahkan dari mimpi pun bisa. Selama ini saya mendapat ide sering kali setelah tadabbur Al Quran, atau bisa juga setelah melihat suatu kejadian atau peristiwa.
Novel Kang Abik itu terlalu memuja kaum Adam, lalu mengapa tema yang diangkat itu hampir semuanya masalah poligami? Namun, saya akui, saya suka novel Kang Abik karena bahasa dan setting tempat. Kang Abik bisa dengan lancar mengajak pembaca memasuki tempat yang diceritakan…
(Fitrisia Sis Nariwari, Depok)
Sudah saya jelaskan bahwa saya hanya menyinggung sedikit masalah poligami hanya di dua karya saya, yaitu Ayat Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih. Tema poligami bukanlah tema utama di kedua novel itu. Bahagia sekali kalau Ibu Fitria berkenan membaca kembali kedua novel itu. Di karya saya yang lain, sama sekali saya tidak membahas poligami. Di dalam buku saya Di Atas Sajadah Cinta, ada 38 kisah yang saya tulis dan tidak ada satu pun yang menyinggung poligami. Demikian juga di Pudarnya Pesona Cleopatra, Dalam Mihrab Cinta, dan lainnya.
Dalam menulis karya saya berusaha adil dalam menempatkan kemuliaan anak manusia, baik lelaki maupun perempuan. Dalam novel Ketika Cinta Bertasbih, ketika menyinggung poligami justru saya membela hak kaum perempuan untuk bisa mengajukan syarat tidak dipoligami ketika mau akad nikah. Lengkap dengan referensi ilmiahnya.
Apa arti nama El Shirazy ?
(Urwah, Tangerang)
El Shirazy adalah nisbat untuk ayah saya. Namanya, Saerozi. Nama itu saya tulis dengan ejaan cara orang Mesir menulis jadilah El Shirazy. Shiraz sendiri adalah sebuah nama kota di Iran di mana seorang ulama besar penulis fiqh madzhab Syafi`i dilahirkan, yaitu Imam Abu Ishaq El Shirazy, beliau penulis kitab Al Muhadzdzab yang sangat terkenal. Jadi tuduhan sebagian orang yang tidak bertanggung jawab bahwa Shiraz adalah kotanya orang Yahudi itu keliru. Dengan menggunakan ujung nama El Shirazy saya berharap bisa meneladani Imam Abu Ishaq El Shirazy yang melahirkan banyak karya yang bermanfaat bagi manusia.
Mohon bantuan saya butuh informasi lembaga pendidikan pesantren di indonesia yang mempunyai akses beasiswa bagi santri-santrinya untuk kuliah di Universitas Al Azhar Cairo, supaya bisa luar biasa seperti Kang Abik.
(Usman, Yogyakarta)
Akses beasiswa kuliah di Universitas Al Azhar setahu saya ada di Departemen Agama RI dan Kedutaan Mesir di Jakarta. Mas Usman bisa mengaksesnya lewat internet.
Semua karya Kang Baik sangat mengagumkan, termasuk Novel Ketika Cinta Bertasbih. Saya sangat puas dengan keahlian Kang Abik yang menerjemahkan novel KCB ke film. Terinspirasi dari mana sehingga tercipta bakso cinta di film KCB 2? Butuh waktu berapa lama untuk menghasilkan satu karya novel?
(Nur Fauzyah, Tangerang)
Terima kasih Mbak Nur atas apresiasinya. Terima kasih sudah nonton film KCB 2 sampai 3 kali. Coba Mbak Nur tulis kesannya dan kirim beserta karcisnya ke Sinemart. Siapa tahu bisa dapat hadiah umroh. Detail infonya ada di http://www.filmketikacintabertasbih.com. Kesempatan ini juga terbuka untuk seluruh pembaca Kompas lho.
Inspirasi lahirnya novel KCB sudah saya jelaskan di depan. Bakso Cinta dalam novel KCB lahir karena dalam berbisnis harus ada inovasi, tiba-tiba berkelebat bakso dengan bentuk love begitu saja. Lalu saya namai Bakso Cinta, dan saja jadikan judul dalam salah satu bab novel KCB. Untuk merempungkan KCB 1 dan 2 saya perlu waktu satu setengah tahun setengah.
Saya mau tanya, secara Islam, bagaimana cara kita menanggapi cinta ketika cinta itu tiba-tiba datang? Sekarang kalau orang sedang jatuh cinta, ujung-ujungnya psti pacaran. Nah, pacaran itu kan bisa menjurus ke perbuatan zina.
(Bunga Ramona, Jakarta Barat)
Jika siap menikah, ketika cinta datang segeralah menikah dengan orang yang dicintai. Jika tidak siap menikah bersabarlah dengan tetap menjaga kesucian hati. Demikian Islam mengajarkan agar tidak terjerumus dalam kerusakan.
Dalam Ayat Aayat Cinta, diceritakan mengenai cinta seorang wanita non-Muslim kepada tokoh utama novel tersebut. Kang Abik menggambarkannnya dengan indah. Apakah Kang Abik berencana menulis novel dalam hubungan cinta antar agama seperti itu dengan setting Indonesia, mengingat di negeri tercinta yang beragam ini, kejadian seperti itu sering terjadi? Apakah cinta seperti itu cinta terlarang?
(Jimmy Gede, Gaplek, Tangerang)
Rencana khusus untuk nulis itu belum, tetapi kemungkinan bisa saja ada. Cinta, selama dalam koridor yang dibenarkan agama, syariat dan etika, tidak ada yang terlarang. Itu sependek yang saya ketahui dan saya hayati. Sebab cinta yang benar itu positif dan mendatangkan manfaat.
Novel-novel Kang Abik, menurut saya, bisa dibilang novel islami. Dalam kehidupan nyata, dikenal pula apa yang disebut Islam radikal, moderat, hingga liberal. Bagaimana pandangan Kang Abik mengenai hal ini mengingat tak terbantahkan Islam adalah agama rahmatan lil alamin?
(Songsong Bayu, Arteri Pondok Indah, Jakarta)
Menurut saya Islam itu cuma satu, yaitu Islam yang rahmatan lil `alamin. Tidak ada Islam radikal, Islam moderat, atau Islam liberal. Yang radikal, moderat, dan liberal adalah pemahaman dan penghayatan manusia atas Islam. Seluruh ajaran Islam membawa manfaat bagi manusia, kalau ada yang beranggapan membawa mudarat itu pasti bukan dari Islam, bisa jadi dari pemahaman dan pengamalannya yang salah. Atau bukan dari Islam, tapi ditempel-tempelkan pada Islam. Jadi saya sepakat dengan Mbak Songsong Bayu, tak terbantahkan Islam adalah agama rahmatan lil `alamin.
Ada rencana menulis novel mengenai kejahatan korupsi yang meluluhlantakkan negeri ini, Kang Abik? Mungkin menarik pandangan-pandangan Islam mengenai kejahatan ini, mengingat demikian latenya korupsi di negeri ini dan lembaga-lembaga hukum yang ada pun masih memprihatinkan.
(Suwarja, Garut)
Mohon doanya Pak Suwarja. Semoga saya bisa ikut andil memerangi korupsi dengan karya saya. Semoga novel seperti yang bapak usulkan itu bisa saya tulis dan Allah meridai. Saya hampir setiap hari menangis melihat negeri ini menderita penyakit yang sangat kronis dan mematikan, dan penyakit itu adalah korupsi. Bahkan, korupsi seolah sudah meracuni DNA penduduk negeri ini, kecuali mereka yang diselamatkan oleh Tuhan. Semoga kita termasuk yang diselamatkan oleh Tuhan Yang Maha Rahman. Amin. (ush) (Kompas, 2 Oktober 2009)

Explore posts in the same categories: Berita

Tag: ,

You can comment below, or link to this permanent URL from your own site.

Tinggalkan komentar